PR TASIKMALAYA – Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kota Tasikmalaya, menggelar Liga mini soccer untuk merangkul generasi muda.
Liga mini soccer ini, digelar DPD LDII Kota Tasikmalaya pada Minggu, 20 Maret 2022 di lapang Indosoccernesia, Indihiang, Kota Tasikmalaya.
Menurut Ketua DPD LDII Kota Tasikmalaya, H. Heny Pramono, S.T, bahwa hobi dalam bidang olahraga bisa menjadi media dalam membina generasi muda.
“Olahraga bisa dijadikan salah satu pintu masuk orang tua untuk mendidik anak-anak mereka,” tutur H. Heny Pramono sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari sambutan opening ceremony, 20 Maret 2022 di lapang Indosoccernesia, Tasikmalaya.
“Dalam olahraga ada penerapan kedisiplinan sebagai media dalam pembinaan karakter anak,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa sepak bola merupakan olahraga paling banyak diminati dari mulai anak-anak hingga orang tua di seluruh dunia.
Maka dari itu, menurutnya sebagai langkah tepat untuk mulai memasukan materi-materi pembinaan karakter bukan hanya lewat pendidikan formal ataupun majelis taklim, namun merambah ke dunia hobinya generasi muda.
“Era kecanggihan teknologi, era globalisasi melahirkan tantangan baru dalam pembinaan generasi muda, para pendidik, pembina, dan orang tua harus bisa lebih jeli mencari peluang masuk ke dunia mereka,” kata Heny Pramono.
“Sepak bola menjadi olahraga dengan peminat paling banyak di dunia, dari anak-anak hingga orang tua,” imbuhnya.
Masuknya materi pembinaan karakter untuk generasi muda ke dunia olahraga, sebagai upaya adaptasi para pendidik dan pembina memberikan arahan pada generasi muda bukan hanya lewat ucapan, namun juga secara praktek.
“Sepak bola mengajarkan dan mempraktekan kerja sama tim, kedisiplinan waktu, mengelola emosi,” ucap Pramono.
“Bahkan, mengerti arti perjuangan untuk mencapai tujuan,” sambungnya.
Oleh karena itu, proses dalam menjalankan tim sepak bola dianggap banyak menerapkan nilai-nilai kehidupan yang baik dalam menyokong pembinaan karakter.
“Keselarasan sepak bola dengan nilai-nilai pembinaan dan pembentukan karakter inilah yang menjadi sorotan kami untuk menggelar acara ini,” ujar Pramono.
“Harapan kami para pembina dan pengurus, khususnya untuk para pemain bisa memahami kompetisi ini, bukan semata-mata untuk meraih juara, namun juga bisa memahami pentingnya nilai-nilai luhur yang ada di dalamnya,” tambahnya.
Diketahui sebelumnya, liga mini soccer Piala LDII Kota Tasikmalaya ini diperuntukkan pembinaan untuk kategori usia pra remaja hingga pemuda atau usia 10 sampai 20 tahun.
Sebagai acara hiburan, ditambah dengan kategori usia istimewa yang diisi oleh pemain dari kalangan pembina atau bapak-bapak.***