LDII Dorong Green Dakwah dan Sinergi Ormas di Kemah Kerukunan Lintas Agama

Palangka Raya – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Tengah menggelar Kemah Kerukunan Lintas Agama dan Generasi dengan semangat memperkuat toleransi serta kebersamaan antarumat beragama dan lintas generasi.

Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh keakraban. Para peserta saling berbalas pantun dan menyampaikan kata-kata bijak yang sarat pesan moral tentang pentingnya hidup rukun serta saling menghargai dalam keberagaman.

Ketua FKUB Kalteng, Bulkani, mengatakan kegiatan ini menjadi sarana mempererat hubungan antarumat beragama melalui cara sederhana namun bermakna. Ia menegaskan bahwa kerukunan bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti berbalas pantun dan saling tersenyum.

“Kerukunan bisa dimulai dari hal-hal kecil. Berbalas pantun, saling tersenyum, dan berbagi kata-kata bijak adalah bentuk komunikasi yang menumbuhkan rasa saling menghargai. Kami ingin menanamkan nilai ini, terutama kepada generasi muda,” kata Bulkani di Palangka Raya, Sabtu, 18 Oktober 2025.

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah turut memberikan apresiasi terhadap inisiatif FKUB dan partisipasi aktif berbagai organisasi keagamaan, termasuk LDII, dalam memperkuat nilai-nilai kebinekaan. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalteng akan terus mendukung kegiatan yang menumbuhkan harmoni sosial di tengah masyarakat yang beragam.

Irjen Pol Iwan Kurniawan juga menekankan pentingnya menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif. Menurutnya, merawat kerukunan dan toleransi antarumat beragama merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

Sementara itu, Ketua Biro Pengabdian Masyarakat (Pemas) DPW LDII Kalimantan Tengah, Erwin Suroso, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kemah kerukunan lintas agama tersebut. Ia menegaskan pentingnya menanamkan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai fondasi spiritual untuk mencapai kebahagiaan hakiki yang bersifat pribadi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak mana pun.“Meyakini adanya Tuhan itu tujuannya untuk memperoleh kebahagiaan hakiki. Oleh karena itu, pada hakikatnya agama adalah alat untuk mendapatkan kebahagiaan,” ujar Erwin Suroso.

Ia menambahkan, seseorang yang memahami hakikat beragama akan memancarkan kedamaian dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. “Karena tujuan akhirnya adalah kebahagiaan, maka orang beragama bersifat damai, rukun, dan kompak. Kita berkumpul di sini dengan satu tujuan yang sama, yaitu kedamaian dan kebahagiaan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Erwin menyampaikan bahwa LDII terus mengembangkan dakwah yang menyejukkan melalui konsep green dakwah. Menurutnya, dakwah tersebut diarahkan untuk menebarkan manfaat, menjaga kerukunan, serta memperkuat wawasan kebangsaan sebagai pilar kedamaian.

“LDII mengajak seluruh umat dan warga negara untuk tunduk serta patuh kepada pemerintah yang sah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dengan wawasan kebangsaan yang terpelihara, kedamaian dan kebahagiaan hidup akan lebih mudah tercapai,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan bahwa melemahnya wawasan kebangsaan dapat memicu gangguan keamanan dan ketidakseimbangan sosial. Karena itu, menurutnya, falsafah Huma Betang harus terus dijaga sebagai nilai luhur masyarakat Kalimantan Tengah dalam memperkuat toleransi dan kerja sama dalam keberagaman.

“Ormas sebagai kekuatan sosial kemasyarakatan, bila dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai komponen masyarakat serta pemerintah, akan menjadi kekuatan positif untuk mewujudkan tujuan pembangunan dan tujuan bernegara,” pungkas Erwin. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *