
PALANGKA RAYA – Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Kalimantan Tengah, Tuani, memberikan materi dalam kegiatan Diskusi Kebangsaan dan Deklarasi Pemilu Damai 2024 yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa, 18 September 2024.
Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus DPW LDII Kalteng serta DPD LDII se-Kalteng, mengangkat tema “Peran Ormas Kebangsaan dalam Berbangsa dan Bernegara.”
Dalam penyampaiannya, Tuani menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang berada di atas segala perbedaan, termasuk agama.
“Kemanusiaan harus ditempatkan di atas agama. Tolong-menolong antar sesama manusia tidak boleh dibatasi oleh latar belakang agama,” ujar Tuani.
Menurutnya, keberagaman dalam masyarakat merupakan sebuah anugerah yang patut disyukuri.
“Perbedaan itu indah. Dengan perbedaan, kita bisa saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain,” lanjutnya.
Salah satu isu yang disoroti dalam diskusi tersebut adalah mengenai kehalalan produk makanan. Tuani mengingatkan pentingnya setiap produk makanan di Indonesia memiliki sertifikat halal.
“Makanan yang beredar di masyarakat wajib memiliki sertifikat halal, ini bagian dari perlindungan konsumen,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengajak para peserta untuk terus mendorong nilai-nilai kebangsaan, perdamaian, dan persatuan.
“Nilai-nilai kebangsaan harus kita pegang teguh, persatuan dan perdamaian adalah kunci keberhasilan kita sebagai bangsa,” ucapnya.
Tuani menyampaikan bahwa masyarakat yang multikultural dan multibudaya di Indonesia harus terus diperkuat melalui kerjasama dan gotong-royong.
Dalam konteks ini, Tuani juga mengajak umat Islam untuk terus menegakkan nilai-nilai keadilan dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.
Kolaborasi dalam hal keduniaan atau kemanusiaan, lanjutnya, sangat penting dilakukan oleh semua elemen masyarakat.
“Kolaborasi dalam konteks kemanusiaan adalah hal yang sangat diperlukan dalam membangun bangsa,” jelasnya.
Tuani juga mengingatkan bahwa kualitas umat Islam di Indonesia harus terus ditingkatkan, bukan hanya dari segi jumlah tetapi juga kualitasnya.
“Islam di Indonesia harus terus meningkatkan kualitas, jangan hanya fokus pada kuantitas,” tuturnya.
Terakhir, ia menekankan pentingnya dakwah yang dilakukan secara bijak dan baik.
“Dakwah harus dilakukan dengan dua cara, yakni melalui perbuatan (bilhal) dan melalui lisan (billisan),” pungkasnya.