
Palangka Raya(1/6). Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Momen ini merupakan tanda kemerdekaan Indonesia dari Jepang pada 1945. DPW LDII KALTENG menghadiri upacara peringati Hari Lahir Pancasila secara virtual di Jayang Tingang, Kantor Gubernur, Kalimantan Tengah
Tahun ini, peringatan tersebut mengusung tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas Tahun 2045”. Peran Indoneisa dalam politik di Tingkat Internasional semakin kokoh, di mana indonesia telah menjadi pemimpin G20,Ketua ASEAN yang sukses dan terus akan kontribusi pada dunia.

Ketua DPW LDII Kalimantan Tengah, H M Nur Prayudi S.E mengajak untuk tetap menjaga kesatuan,kerukunan dan kebersamaan sesama umat manusia dimana pun kita berada
“Filosofi huma betang selaras dengan nilai Pancasila yang mengandung makna kebersamaan, kerjasama, keseteraan, kerukunan, dalam kebhinekaan yang merupakan pondasi kuat dalam membangun Kalimantan Tengah lebih berkah, sehingga lebih mudah mewujudkan kesejahteraan yang merata untuk Republik Indonesia,” kata Nur Prayudi.
Selain itu juga, dia meminta dan mengajak untuk bisa selalu menjaga toleransi sesama umat beragama dan keberagaman.
Pada upacara virtual tersebut, dihadiri Wagub Kalimantan Tengah,H. Edy Pratowo,
“Bahwa peringatan hari lahir Pancasila merupakan momen yang amat proporsional bagi kita sebagai warga negara untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam mengembangkan Kalimantan Tengah,” ujar Edy Pratowo.
Semangat nasionalisme dari pendahulu bangsa yang akhirnya membuat Indonesia menghadapi tentara Jepang dan tentara Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Semangat nasionalisme yang terkandung dalam butir-butir Pancasila yang kemudian juga membuat Indonesia mampu menghadapi berbagai macam rongrongan dari ideologi lain, termasuk ideologi komunisme.
Di samping itu juga, dengan nasionalisme yang didasari atas Pancasila, bangsa Indonesia juga berhasil melakukan konsolidasi secara internal dari macam-macam upaya untuk membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memecah belah bangsa. Sehingga NKRI bisa eksis sampai sekarang ini.
Namun demikian bahwa semangat nasionalisme tidak berarti harus membenci bangsa maupun negara lain — yang disebut Bung Karno sebagai sosio-nasionalisme. Indonesia tetap harus menjalin kerjasama dengan dunia internasional, saling membantu dan menghormati negara lain. Sehingga, tidak menjadikan nasionalisme ini menjadi chauvinisme, atau menganggap bangsa lain itu rendah dan harus diperangi maupun dikuasai.
Kita sebagai warga Negara Republik Indonesia harus bisa menjaga kerukunan, kedamaian serta toleransi sesama umat manusia untuk bisa menjadi negara yang lebih maju.(iky)
ldii memang aktif dlm segala bidang
karena pengurusnya yg juga energik