TASIKMALAYA – Legenda tim nasional sepak bola Indonesia, Budi Sudarsono memberikan kejutan pada peserta pemain Liga mini soccer Piala LDII Kota Tasikmalaya 2022. Pasalnya, Budi Sudarsono hadir secara langsung ke acara launching jersey Liga mini soccer Piala LDII Kota Tasikmalaya, yang berlokasi di GSG Baitul Ala Jati.
Budi Sudarsono membahas mulai dari perjuangannya di masa kecil, hingga peluang karier dalam dunia sepak bola di era sekarang. Menurutnya, kini untuk berkarier sebagai pemain sepak bola profesional lebih terbuka ketimbang di masa lalu.
“Kalau sekarang, untuk menjadi pemain bola sudah banyak jalan. Sekarang untuk bisa mengasah kemampuan diri dengan mengikuti kompetisi, yang biasanya digelar antar SSB,” ujar Budi Sudarsono sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada 19 Maret 2022 di GSG Baitul Ala Jati, Kota Tasikmalaya.
Kemudian, ia menceritakan perjuangan di masa lalunya saat di daerah asalnya tidak ada sekolah sepak bola (SSB) sama sekali.
“Di Kediri saat itu, usia SD belum ada SSB, baru ada di saat saya SMP, itu artinya, saat SD saya tidak mengandalkan SSB, jarang sekali ada kompetisi sepak bola. Hanya saja saya memang hobi sepak bola, jadi, ada atau tidak ada kompetisi, ya saya tetap berlatih,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Budi juga menjelaskan soal jenjang karir dan potensi mencari uang dalam bidang sepak bola. Sebagai motivasi, Budi menyampaikan penghasilanya saat awal karier pada tahun 90 an di Persebaya, itu berbeda jauh dengan sekarang. “Ini sebagai motivasi untuk anak-anak yang memang memiliki keinginan untuk menjadi pemain profesional,” tutur Budi.
“Awal karir profesional saya saat itu di Persebaya Surabaya, dikontrak setahun Rp10 jutaan lebih per tahun, sampai akhirnya sekarang bisa sampai angka ratusan juta per bulan,” tambahnya.
Tidak hanya itu, era sekarang untuk bisa berkarir bermain sampai ke luar negeri lebih terbuka, dan ia mencontohkan Egy Maulana.
“Dengan berbagai sistem sepak bola saat ini, sangat memungkinkan untuk bisa bermain di luar negeri seperti Egy Maulana. Sehingga, itu menjadi kesempatan emas yang ada, dan harus diambil,” sambungnya.
Perlu diketahui, Liga Mini Soccer Piala LDII Kota Tasikmalaya yang dihadiri Budi Sudarsono ini, diikuti oleh tiga kategori, remaja usia 10 sampai 15 tahun, pemuda usia 16 sampai 30 tahun, dan istimewa 35 tahun keatas.
Maka dari itu, pembinaan dan motivasi yang disampaikan Budi Sudarsono ini menjadi hadiah spesial, khususnya untuk kategori usia muda sebagai referensi untuk masa depan.
Sedangkan, untuk kategori istimewa ini juga lebih spesial lagi, karena usia mereka lebih mengenal Budi Sudarsono di era keemasannya, sebelum pensiun dari dunia sepak bola Indonesia. Bahkan, bisa jadi di antara kategori istimewa ini memang mengidolakan Budi Sudarsono. (kim*)