LDII Kotim Gelar Pengajian Umum, Angkat Tema Nasionalisme dan Pencegahan Narkoba Menuju Indonesia Emas 2045

Sampit, 9 November 2025 —Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Kotawaringin Timur bekerja sama dengan Senkom Mitra Polri Kotim menggelar pengajian umum bertema “Membangun Optimisme Nasional Menuju Indonesia Emas 2045”. Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid (online dan offline).

Acara ini menghadirkan dua instasnsi sebagai narasumber, yaitu Kapten Sujarwo dari Kodim 1015 Sampit serta Dodi Priatna, Aulia Fahmi, dan Yoyada Ephafras dari Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotawaringin Timur.

Ketua DPD LDII Kotim, Dasuki, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengajian ini merupakan upaya LDII untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air serta menjauhkan generasi muda dari bahaya narkoba, demi tercapainya cita-cita Indonesia Emas 2045, “Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen LDII berkontribusi untuk bangsa, pada klaster kebangsaan – bela negara. Negara aman, ibadahpun lancar,” ucapnya.

Pada sesi pemaparan pertama, Pasiter Dim 1015 Sampit, Kapten Sujarwo, dalam materinya menekankan pentingnya ketahanan nasional dan peran setiap warga dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Dasar dari bela negara berpedoman pada 3 konsepsi bintal, yaitu bintal juang – militansi, bintalid – nasionalisme, dan bintalroh – imtaq ,” ujarnya di hadapan peserta warga LDII di Sampit yang hadir dalam pengajian itu.

Secara mendalam Kapten Sujarwo menegaskan pembahasan materi dalam menumbuhkan keyakinan akan Pancasila sebagai falsafah, ideologi, dan dasar negara; menumbuhkan kecintaan pada tanah air Indonesia; menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia; menumbuhkan sikap kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia sehingga memberikan kemampuan awal bela negara.

Kapten Sujarwo menyampaikan dukungan atas kegiatan LDI yang dinilai mampu menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan warga. “Menurut saya, saya mewakili sendiri dan Bapak Dandim, segiatan seperti ini sebaiknya ditingkatkan karena baik bagi masyarakat maupun bagi negara. Intinya Kodim mendukung pelaksanaan kegiatan ini,” ucapnya.

Dalam materi kedua, Aulia Fahmi, Ka Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kab. Kotim menyoroti betapa seriusnya ancaman penyalahgunaan narkotika terhadap masa depan bangsa. Ia menegaskan bahwa upaya pencegahan harus dimulai dari tingkat keluarga dan lingkungan Masyarakat, “60% penghuni lapas di Kotim terkait masalah Narkoba,” ungkapnya.

Sementara, Yoyada Ephafras, Analis Penyuluhan dan Layanan Informasi di BNN Kab. Kotim, menjelaskan tentang Narkoba dan dampak penyalahgunaannya. “Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan aditif,” katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, narkotika adalah zat atau obat yg menyebabkan penurunan kesadaran, menghilangkan nyeri dan menyebabkan ketergantungan, contoh : heroin, sabu, ekstasi, ganja, morfin. Psikotropika, menyebabkan psikoaktif melalui pengaruh pada susunan syaraf pusat dan menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, contoh: lexotan, happy Five, diazepam. Dan Bahan Adiktif, bukan termasuk narkotika / psikotropika namun yang berpengaruh pada kerja otak, contoh : Alkohol, inhalen/ lem, rokok.
Yoyada juga menyoroti pola penggunaan vape yang ditengarai bisa dijadikan sebagai sarana penyalahgunaan narkotika. “Ada modus baru di balik liquid vape. Kini berbagai zat narkotika, seperti ketamin, THC, ganja sintetis, dan etomidate dicampur ke dalam cairan vape,” ujarnya.

Sementara Dodi Priyatna, Kasubbag Umum BBNK Kotim mengatakan pencegahan narkoba bukan hanya tugas aparat, tetapi tanggung jawab bersama. Edukasi sejak dini dan keteladanan dari orang tua sangat penting agar generasi muda tidak terjerumus. BNK Kotim juga mengapresiasi LDII atas inisiatifnya dalam mengadakan kegiatan keagamaan yang memadukan nilai spiritual, nasionalisme, dan kesadaran hukum. Sinergi seperti ini dinilai efektif dalam membentuk masyarakat yang religius, produktif, dan bebas narkoba.

“Dengan ini kita dapat mengedukasikan ke masyarakat, mudah-mudahan bisa diterima apa yang kami paparkan,” pungkasnya.
Acara yang dihadiri oleh ratusan warga LDII di Sampit menunjukkan kekuatan kerja sama lintas sektor antara LDII dan Senokom Mitra Polri (organisasi masyarakat sipil), TNI (militer), dan BNK (lembaga pemerintah).

Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bahwa pemberdayaan masyarakat dapat berjalan efektif melalui pendekatan bersama antara unsur agama, pemerintah, dan keamanan nasional.

Melalui kegiatan seperti ini, LDII Kotim berupaya menanamkan nilai cinta tanah air, disiplin, dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat, terutama kalangan muda.
Hal ini sejalan dengan visi “Indonesia Emas 2045”, yakni mewujudkan bangsa yang berdaya saing tinggi, berakhlak mulia, dan bebas dari ancaman narkoba.

“Kami ingin seluruh masyarakat, termasuk generasi muda di era digital, tetap bisa belajar dan memahami pentingnya menjaga diri dari narkoba dan membangun semangat nasionalisme,” ujar salah satu panitia penyelenggara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *